MERANCANG KUESIONER |
1. PENGERTIAN DAN JENIS-JENIS KUESIONER |
Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang akan digunakan oleh periset untuk |
memperoleh data dari sumbernya secara langsung melalui proses komunikasi atau |
dengan mengajukan pertanyaan. |
Kuesioner Terstruktur Yang Terbuka |
Tingkat struktur dalam kuesioner adalah tingkat standarisasi yang diterapkan |
pada suatu kuesioner. Pada kuesioner terstruktur yang terbuka dimana pertanyaan- |
pertanyaan diajukan dengan susunan kata-kata dan urutan yang sama kepada semua |
responden ketika mengumpulkan data. Contoh: |
Apakah anda merasa bahwa Negara kita membutuhkan lebih banyak atau lebih sedikit |
peraturan perundang-undangan mengenai antipolusi? |
o Membutuhkan lebih banyak |
o Membutuhkan lebih sedikit |
o Tidak lebih maupun kurang |
o Tidak memberikan pendapat |
Pertanyaan diatas merupakan contoh yang baik tentang pertanyaan terstruktur |
yang terbuka, karena: pertama, tujuannya jelas, pertanyaan diatas berusaha untuk |
menentukan sikap subjek terhadap peraturan perundang-undangan antipolusi dengan |
cara yang langsung. Kedua, pertanyaan diatas menggunakan format yang sangat |
terstruktur, para responden dibatasi untuk memilih salah satu diantara empat jawaban. |
Kuesioner Tak Terstruktur Yang Terbuka |
Kuesioner tak terstruktur yang terbuka dimana tujuan studi adalah jelas tetapi |
respon atau jawaban atas pertanyaan yang diajukan bersifat terbuka. Perhatikan |
pertanyaan berikut: |
“Bagaimana pendapat anda mengenai polusi dan perlunya lebih banyak lagi |
peraturan perundang-undangan antipolusi?” |
Pertanyaan diatas mempunyai tujuan yang jelas. Selanjutnya pewawancara mencoba |
untuk membuat subjek berbicara dengan bebas mengenai sikapnya terhadap polusi. Hal |
JHON HENDRI – RISET PEMASARAN – UNIVERSITAS GUNADARMA ‐ 2009 |
Page 1 |
|
ini merupakan pertanyaan dengan tujuan terbuka, dan seringkali berakhir dengan |
wawancara yang sangat tidak terstruktur. |
Kuesioner Tidak Terstruktur Yang Tersamar |
Kuesioner tidak terstruktur yang tersamar berlandaskan pada riset motivasi. Para |
periset telah mencoba untuk mengatasi keengganan responden untuk membahas |
perasaan mereka dengan cara mengembangkan teknik-teknik yang terlepas dari masalah |
kepedulian dan keinginan untuk membuka diri. Teknik tersebut dikenal dengan metode |
proyektif. Kekuatan utama dari metode proyektif adalah untuk menutupi tujuan utama |
riset dengan menggunakan stimulus yang disamarkan. |
Metode proyektif merupakan cara yang digunakan untuk menggambarkan |
kuesioner yang mengandung stimulus yang memaksa para subjek untuk menggunakan |
emosi, kebutuhan, motivasi, sikap, dan nilai-nilai yang dimilikinya sendiri dalam |
memberikan suatu jawaban atau respon. |
Stimulus yang paling sering digunakan adalah asosiasi kata, kelengkapan |
kalimat, dan bercerita atau penuturan cerita. |
Kuesioner Terstruktur Yang Tersamar |
Kuesioner terstruktur yang tersamar merupakan teknik yang paling jarang |
digunakan dalam riset pemasaran. Kuesioner ini dikembangkan sebagai cara untuk |
menggabungkan keunggulan dari penyamaran dalam mengungkapkan motif dan sikap |
dibawah sadar dengan keunggulan struktur pengkodean serta tabulasi jawaban. |
Sebagai contoh, salah satu teori menyatakan bahwa pengetahuan, persepsi, dan |
ingatan individu akan suatu subjek disesuaikan oleh sikapnya terhadap subjek tersebut. |
Jadi untuk mendapatkan informasi mengenai sikap seseorang apabila pertanyaan |
langsung akan menghasilkan jawaban yang bias, teori ini menyarankan agar kita hanya |
menanyakan hal-hal yang mereka ketahui, bukan apa pendapat mereka. Jadi dapat |
disimpulkan bahwa pengetahuan yang lebih banyak mungkin mencerminkan kekuatan |
dan arah dari suatu sikap. Misalnya, para pendukung partai demokrat mungkin |
mengetahui lebih banyak tentang calon-calon dari partai demokrat dan platform partai |
itu daripada mereka yang akan memilih partai golkar. |
JHON HENDRI – RISET PEMASARAN – UNIVERSITAS GUNADARMA ‐ 2009 |
Page 2 |
|
2. MERANCANG KUESIONER |
1. Tetapkan Informasi Yang Ingin Diketahui. |
2. Tentukan Jenis Keusioner Dan Metode Administrasinya. |
3. Tentukan Isi Dari Masing-Masing Pertanyaan. |
4. Tentukan Banyak Respon Atas Setiap Pertanyaan. |
5. Tentukan Kata-Kata Yang Digunakan Untuk Setiap Pertanyaan. |
6. Tentukan Urutan Pertanyaan. |
7. Tentukan Karakteristik Fisik Kuesioner. |
8. Uji Kembali Langkah 1 Sampai 7 Dan Lakukan Perubahan Jika Perlu. |
9. Lakukan Uji Awal Atas Kuesioner Dan Lakukan Perubahan Jika Perlu. |
|
|
|
|
|
JHON HENDRI – RISET PEMASARAN – UNIVERSITAS GUNADARMA ‐ 2009 |
Page 3 |
|
JHON HENDRI – RISET PEMASARAN – UNIVERSITAS GUNADARMA ‐ 2009 |
Page 4 |
|
DAFTAR PUSTAKA |
1. Churchill, Gilbert A. 2005. “Dasar-Dasar Riset Pemasaran”, Edisi 4, Jilid I, Alih |
Bahasa Oleh Andriani, Dkk, Penerbit Erlangga, Jakarta. |
JHON HENDRI – RISET PEMASARAN – UNIVERSITAS GUNADARMA ‐ 2009 |
Page 5 |
|
Mas mau nanya boleh minta jurnal
ReplyDeleteChurcjill, Gilbert A. 2005. “Dasar-Dasar Riset Pemasaran”. Edisi 4. Jilid I. Alih Bahasa Oleh Andriani, Dkk. Penerbit Erlangga. Jakarta.
buat dipelajari nih... makasih
The King Casino: The New King & The World of Gaming
ReplyDeleteThe https://febcasino.com/review/merit-casino/ King Casino is the new place where the real money gambling casinosites.one is septcasino legal in Florida and Pennsylvania. We love the https://jancasino.com/review/merit-casino/ new casino. We've worrione got some great