Thursday, March 24, 2011

merancang kuisioner


MERANCANG KUESIONER
1. PENGERTIAN DAN JENIS-JENIS KUESIONER
Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang akan digunakan oleh periset untuk
memperoleh data dari sumbernya secara langsung melalui proses komunikasi atau
dengan mengajukan pertanyaan.
Kuesioner Terstruktur Yang Terbuka
Tingkat struktur dalam kuesioner adalah tingkat standarisasi yang diterapkan
pada suatu kuesioner. Pada kuesioner terstruktur yang terbuka dimana pertanyaan-
pertanyaan diajukan dengan susunan kata-kata dan urutan yang sama kepada semua
responden ketika mengumpulkan data. Contoh:
Apakah anda merasa bahwa Negara kita membutuhkan lebih banyak atau lebih sedikit
peraturan perundang-undangan mengenai antipolusi?
o Membutuhkan lebih banyak
o Membutuhkan lebih sedikit
o Tidak lebih maupun kurang
o Tidak memberikan pendapat
Pertanyaan diatas merupakan contoh yang baik tentang pertanyaan terstruktur
yang terbuka, karena: pertama, tujuannya jelas, pertanyaan diatas berusaha untuk
menentukan sikap subjek terhadap peraturan perundang-undangan antipolusi dengan
cara yang langsung. Kedua, pertanyaan diatas menggunakan format yang sangat
terstruktur, para responden dibatasi untuk memilih salah satu diantara empat jawaban.
Kuesioner Tak Terstruktur Yang Terbuka
Kuesioner tak terstruktur yang terbuka dimana tujuan studi adalah jelas tetapi
respon atau jawaban atas pertanyaan yang diajukan bersifat terbuka. Perhatikan
pertanyaan berikut:
“Bagaimana pendapat anda mengenai polusi dan perlunya lebih banyak lagi
peraturan perundang-undangan antipolusi?”
Pertanyaan diatas mempunyai tujuan yang jelas. Selanjutnya pewawancara mencoba
untuk membuat subjek berbicara dengan bebas mengenai sikapnya terhadap polusi. Hal
JHON HENDRI – RISET PEMASARAN – UNIVERSITAS GUNADARMA ‐ 2009 
Page 1 


ini merupakan pertanyaan dengan tujuan terbuka, dan seringkali berakhir dengan
wawancara yang sangat tidak terstruktur.
Kuesioner Tidak Terstruktur Yang Tersamar
Kuesioner tidak terstruktur yang tersamar berlandaskan pada riset motivasi. Para
periset telah mencoba untuk mengatasi keengganan responden untuk membahas
perasaan mereka dengan cara mengembangkan teknik-teknik yang terlepas dari masalah
kepedulian dan keinginan untuk membuka diri. Teknik tersebut dikenal dengan metode
proyektif. Kekuatan utama dari metode proyektif adalah untuk menutupi tujuan utama
riset dengan menggunakan stimulus yang disamarkan.
Metode proyektif merupakan cara yang digunakan untuk menggambarkan
kuesioner yang mengandung stimulus yang memaksa para subjek untuk menggunakan
emosi, kebutuhan, motivasi, sikap, dan nilai-nilai yang dimilikinya sendiri dalam
memberikan suatu jawaban atau respon.
Stimulus yang paling sering digunakan adalah asosiasi kata, kelengkapan
kalimat, dan bercerita atau penuturan cerita.
Kuesioner Terstruktur Yang Tersamar
Kuesioner terstruktur yang tersamar merupakan teknik yang paling jarang
digunakan dalam riset pemasaran. Kuesioner ini dikembangkan sebagai cara untuk
menggabungkan keunggulan dari penyamaran dalam mengungkapkan motif dan sikap
dibawah sadar dengan keunggulan struktur pengkodean serta tabulasi jawaban.
Sebagai contoh, salah satu teori menyatakan bahwa pengetahuan, persepsi, dan
ingatan individu akan suatu subjek disesuaikan oleh sikapnya terhadap subjek tersebut.
Jadi untuk mendapatkan informasi mengenai sikap seseorang apabila pertanyaan
langsung akan menghasilkan jawaban yang bias, teori ini menyarankan agar kita hanya
menanyakan hal-hal yang mereka ketahui, bukan apa pendapat mereka. Jadi dapat
disimpulkan bahwa pengetahuan yang lebih banyak mungkin mencerminkan kekuatan
dan arah dari suatu sikap. Misalnya, para pendukung partai demokrat mungkin
mengetahui lebih banyak tentang calon-calon dari partai demokrat dan platform partai
itu daripada mereka yang akan memilih partai golkar.
JHON HENDRI – RISET PEMASARAN – UNIVERSITAS GUNADARMA ‐ 2009 
Page 2 


2. MERANCANG KUESIONER
1. Tetapkan Informasi Yang Ingin Diketahui.
2. Tentukan Jenis Keusioner Dan Metode Administrasinya.
3. Tentukan Isi Dari Masing-Masing Pertanyaan.
4. Tentukan Banyak Respon Atas Setiap Pertanyaan.
5. Tentukan Kata-Kata Yang Digunakan Untuk Setiap Pertanyaan.
6. Tentukan Urutan Pertanyaan.
7. Tentukan Karakteristik Fisik Kuesioner.
8. Uji Kembali Langkah 1 Sampai 7 Dan Lakukan Perubahan Jika Perlu.
9. Lakukan Uji Awal Atas Kuesioner Dan Lakukan Perubahan Jika Perlu.





JHON HENDRI – RISET PEMASARAN – UNIVERSITAS GUNADARMA ‐ 2009 
Page 3 


JHON HENDRI – RISET PEMASARAN – UNIVERSITAS GUNADARMA ‐ 2009 
Page 4 


DAFTAR PUSTAKA
1. Churchill, Gilbert A. 2005. “Dasar-Dasar Riset Pemasaran”, Edisi 4, Jilid I, Alih
Bahasa Oleh Andriani, Dkk, Penerbit Erlangga, Jakarta.
JHON HENDRI – RISET PEMASARAN – UNIVERSITAS GUNADARMA ‐ 2009 
Page 5 


tugas kuisioner


Pengertian KUISIONER
Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada.
Dengan menggunakan kuesioner, analis berupaya mengukur apa yang ditemukan dalam wawancara, selain itu juga untuk menentukan seberapa luas atau terbatasnya sentimen yang diekspresikan dalam suatu wawancara.
Penggunaan kuesioner tepat bila :
1.      Responden (orang yang merenpons atau menjawab pertanyaan) saling berjauhan.
2.      Melibatkan sejumlah orang di dalam proyek sistem, dan berguna bila mengetahui   berapa proporsi suatu kelompok tertentu yang menyetujui atau tidak menyetujui suatu fitur khusu dari sistem yang diajukan.
3.      Melakukan studi untuk mengetahui sesuatu dan ingin mencari seluruh pendapat sebelum proyek sistem diberi petunjuk-petunjuk tertentu.
4.      Ingin yakin bahwa masalah-masalah dalam sistem yang ada bisa diidentifikasi dan dibicarakan dalam wawancara tindak lanjut.
JENIS PERTANYAAN DALAM KUISONER
Perbedaaan pertanyaan dalam wawancara dengan pertanyaan dalam kuesioner adalah dalam wawancara memungkinkan adanya interaksi antara pertanyaan dan artinya. Dalam wawancara analis memiliki peluang untuk menyaring suatu pertanyaan, menetapkan istilah-istilah yang belum jelas, mengubah arus pertanyaan, memberi respons terhadap pandanmgan yang rumit dan umumnya bisa mengontrol agar sesuai dengan konteksnya. Beberapa diantara peluang-peluang diatas juga dimungkinkan dalam kuesioner. Jadi bagi penganalisis pertanyaan-pertanyaan harus benar-benar jelas, arus pertanyaan masuk akal, pertanyaan-pertanyaan dari responden diantisipasi dan susunan pertanyaan direncanakan secara mendetail.
Jenis-jenis pertanyaan dalam kuesioner adalah :
  1. Pertanyaan Terbuka : pertanyaan-pertanyaan yang memberi pilihan-pilihan respons terbuka kepada responden. Pada pertanyaan terbuka antisipasilah jenis respons yang muncul. Respons yang diterima harus tetap bisa diterjemahkan dengan benar.
  2. Pertanyaan Tertutup : pertanyaan-pertanyaan yang membatasi atau menutup pilihan-pilihan respons yang tersedia bagi responden.




Petunjuk-petunjuk yang harus diikuti saat memilih bahasa untuk kuesioner adalah sebagai berikut :
  • Gunakan bahasa responden kapanpun bila mungkin. Usahakan agar kata-katanya tetap sederhana.
  • Bekerja dengan lebih spesifik lebih baik daripada ketidak-jelasan dalam pilihan kata-kata. Hindari menggunakan pertanyaan-pertanyaan spesifik.
  • Pertanyaan harus singkat.
  • Jangan memihak responden dengan berbicara kapada mereka dengan pilihan bahasa tingkat bawah.
  • Hindari bias dalam pilihan kata-katanya. Hindari juga bias dalam pertanyaan –pertanyaan yang menyulitkan.
  • Berikan pertanyaan kepada responden yang tepat (maksudnya orang-orang yang mampu merespons). Jangan berasumsi mereka tahu banyak.
  • Pastikan bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut secara teknis cukup akurat sebelum menggunakannya.
  • Gunakan perangkat lunak untuk memeriksa apakah level bacaannya sudah tepat bagi responden.
SKALA DALAM KUISONER
Penskalaan adalah proses menetapkan nomor-nomor atau simbol-simbol terhadap suatu atribut atau karakteristik yang bertujuan untuk mengukur atribut atau karakteristik tersebut. Alasan penganalisis sistem mendesain skala adalah sebagai berikut :
  • Untuk mengukur sikap atau karakteristik orang-orang yang menjawab kuesioner.
  • Agar respoden memilih subjek kuesioner.
*Ada empat bentuk skala pengukuran , yaitu :
  1. Nominal : Skala nominal digunakan untuk mengklasifikasikan sesuatu. Skala nominal merupakan bentuk pengukuran yang paling lemah, umumnya semua analis bisa menggunakannya untuk memperoleh jumlah total untuk setiap klasifikasi. Contoh : Apa jenis perangkat lunak yang paling sering anda gunakan ? 1 = Pengolah kata, 2 = Spreadsheet, 3 = Basis Data, 4 = Program e-mail
  2. Ordinal
    Skala ordinal sama dengan skala nominal, juga memungkinkan dilakukannya kalsifikasi. Perbedaannya adalah dalam ordinal juga menggunakan susunan posisi. Skala ordinal sangat berguna karena satu kelas lebih besar atau kurang dari kelas lainnya.
  3. Interval
    Skala interval memiliki karakteristik dimana interval di antara masing-masing nomor adalah sama. Berkaitan dengan karakteristik ini, operasi matematisnya bisa ditampilkan dalam data-data kuesioner, sehingga bisa dilakukan analisis yang lebih lengkap.
  4. Rasio
    Skala rasio hampis sama dengan skala interval dalam arti interval-interval di antara nomor diasumsikan sama. Skala rasio memiliki nilai absolut nol. Skala rasio paling jarang digunakan.


MERANCANG KUISONER
Merancang formulir-formulir untuk input data sangat penting, demikian juga merancang format kuesioner juga sangat penting dalam rangka mengumpulkan informasi mengenai sikap, keyakinan, perilaku dan karakteristik.
1. Format kuesioner sebaiknya adalah :
  • Memberi ruang kosong secukupnya,
  • Menunjuk pada jarak kosong disekeliling teks halaman atau layar. Untuk meningkatkan tingkat respons gunakan kertas berwarna putih atau sedikit lebih gelap, untuk rancangan survey web gunakan tampilan yang mudah diikuti, dan bila formulirnya berlanjut ke beberapa layar lainya agar mudah menggulung kebagian lainnya.
  • Memberi ruang yang cukup untuk respons,
  • Meminta responden menandai jawaban dengan lebih jelas.
  • Menggunakan tujuan-tujuan untuk membantu menentukan format.
  • Konsisten dengan gaya.
2. Urutan Pertanyaan
Dalam menurutkan pertanyaan perlu dipikirkan tujuan digunakannya kuesioner dan menentukan fungsi masing-masing pertanyaan dalam membantu mencapai tujuan.
  • Pertanyaan-pertanyaan mengenai pentingnya bagi responden untuk terus, pertanyaan harus berkaitan dengan subjek yang dianggap responden penting.
  • Item-item cluster dari isi yang sama.
  • Menggunakan tendensi asosiasi responden.
  • Kemukakan item yang tidak terlalu kontroversial terlebih dulu.
(sumber : www.ilkom.unsri.ac.id/dosen/hartini/materi/VI_Kuesioner.pdf)

makalah pengetahuan bahan klasifikasi bahan bahan dasar industri

presentasi


A.    Semanat nasionalisme sudah lama tumbuh di kalangan guru semenjak lahirnya kesadaran berorganisasi, kesadaran perjuangan nasional, kesadaran untuk menuntut persamaan hak dan posisi dengan pihak belanda.
Usaha perjuangan nasib dan posisi guru berjalan terus. Hasilnya antara lain adalah kepala HIS yang dahuli selalu dipegang oleh orang belanda, satu persatu pindah ke tangan bangsa indonesia. Perjuangan ini akhirnya memuncak pada kesadaran dan cita – cita kemerdekaan bukan sekedar nasib belaka.
Pada tahun 1032 nama PGHB diganti dengan PGI (Persatuan Guru Indonesia). Pergantian nam “Hindia Belanda” dengan “indonesia”Dalam nama organisasi ini mengejutkan Belanda,karena nama Indonesia termasuk yang paling tidak disenangi oleh penjajah Belanda karena mencerminkan tumbuhnya semangat Nasionalisme.
Perang dunia 2 pecah pada tahun 1939. Setahun kemudian, negri Belanda diduduki tentara Jepang. Pada tahun 1941 semua guru laki-laki Belanda ditugaskan menjadi milisi, untuk mengatasi kekurangan guru di Indonesia. Pada zaman kedudukan Jepang keadaan berubah segala organisasi dilarang, sekolah ditutup. Segala kegiatan pendidikan dan politik membeku. Barulah menjelang Jepang takluk kepada tentara sekutu, sekolah dibuka kembali.



LATIHAN SOAL FISIKA DASAR 1
Semester ganjil 2009/2010

 1. Benar atau salah: Jika pernyataan benar, jelaskan mengapa benar, jika salah berikan contoh penyanggah.
a.      Suhu ketika air mendidih tidak bergantung pada tekanan. ( salah )
b.      Bila sebuah sistem berubah dari keadaan A ke keadaan B, jumlah panas yang ditambahkan ke dalam sistem adalah sama untuk semua proses ( benar )
c.       Bila sebuah sistem berubah dari keadaan A ke keadaan B, usaha yang dilakukan sistem adalah sama untuk semua proses     ( benar )
d.      Bila sebuah sistem berubah dari keadaan A ke keadaan B, prubahan energi internal (energi dalam) sistem adalah sama untuk semua proses
e.       Energi internal sejumlah tertentu gas ideal hanya tergantung pada suhu mutlaknya
f.       Untuk semua bahan yang memuai jika dipanaskan, cp lebih besar daripada cv
2. Untuk menaikkan suhu 1 liter air dari suhu ruang sampai sekitar 100°C manakah proses yang lebih hemat dari segi pemakaian energi (a) air dipanaskan dalam panci yang terbuka atau (b) air dipanaskan dalam panci yang tertutup rapat. Jelaskan jawaban anda.
3. Manakah yang lebih cepat, merebus telur dalam panci terbuka berisi air mendidih (a) di puncak gunung yang tinggi atau (b) di pantai. Jelaskan jawaban anda!
4. Suatu wadah berisi 1 kg air cair dan 1 kg uap pada keadaan seimbang pada 0.3 MPa.
a.       Berapakah temperatur dari campuran ini dalam °C?
b.      Jika dibuat pada tekanan konstan dan temperatur dinaikkan sampai 310 °C, berapakah perubahan volumenya?
c.       Perlihatkan hal tersebut dalam PV diagram.
5. Satu mol gas ideal mula-mula tekanannya 3 atm, volumenya 1 L dan energi dalamnya 456 J. Gas kemudian berekspansi pada tekanan tetap sampai volumenya 3 L, kemudian didinginkan pada volume konstan sampai tekanannya menjadi 2 atm. (a) Tunjukkan proses yang dialami gas dalam diagram p – V, (b) hitunglah usaha yang dilakukan gas, dan (c) hitunglah kalor yang ditambahkan pada gas selama proses tersebut.
6. Satu mol gas ideal yang mula-mula ada pada tekanan 1 atm dan suhu 0°C ditekan secara isotermis dan kuasi statik sehingga tekanannya menjadi 2 atm. Hitung (a) volume gas mula-mula, (b) usaha yang diperlukan untuk menekan gas dan (c) panas yang dikeluarkan gas selama proses kompresi tersebut.
7. Sebuah mesin kalor bekerja pada dua isobarik (105Pa dan 3×105Pa) dan dua isokhorik (0,5 L dan 2 L). (a) Gambarkan siklus mesin tersebut dalam diagram p-V. (b) Hitung kerja yang dihasilkan mesin tiap siklus.
8. Sebuah mesin Carnot bekerja pada suhu 400 K dan 900 K. (a) tentukan efisiensi mesin. Jika kalor yang diserap sistem pada tandon suhu tinggi adalah 5000 J tiap siklusnya, tentukan (b) kalor yang dibuang sistem pada tandon suhu rendah dan (c) kerja yang dilakukan sistem tiap siklus.
9. Sebuah sistem termodinamika mengalami siklus A-B-C-A seperti gambar diagram p - V di bawah ini. (a) Lengkapilah tabel di bawah ini dengan mengisi tanda + (plus), - (minus) atau 0 (nol) yang sesuai dengan kuantitas termodinamika yang diasosiasikan untuk setiap proses (b) Hitunglah nilai numerik dari kerja yang dilakukan oleh sistem untuk siklus lengkap A-B-C-A.


Proses
Q
W
ΔU
A→B



B→C



C→A








                                  
10.  Sebuah cairan bermassa jenis 2 gram/cm3 dimasukkan ke dalam tabung U. Setelah itu dimasukkan cairan X (warna hitam pekat) ke dalam tabung tersebut sehingga keadaannya menjadi seperti gambar berikut, berapakah massa jenis cairan X.
11.  Sebuah kubus yang mengapung di atas air raksa dengan seperempat bagian volumenya terbenam. Berapakah massa relatif  kubus tersebut.
12.  Air bermassa 10 kg pada suhu 20oC dicampur dengan 2 kg es pada suhu –5oC pada tekanan tetap 1 atm sampai keseimbangan tercapai. Hitung perubahan entropi sistem.
Cp air = 4,18x103  Joule kg-1 K-1Cp es = 2,09x103  Joule kg-1 K-1; Les-air = 3,34x105 Joule kg-1
13.  Suatu mesin Carnot mempunyai efisiensi 2/3, berapakah:
a.       perbandingan usaha dan kalor masuk
b.      perbandingan kalor masuk dan kalor keluar
c.       selisih suhu kalor masuk terhadap suhu kalor keluar dibanding suhu kalor masuk
d.      perbandingan usaha dengan kalor keluar
14.  Sebuah balok kayu mengapung di dalam air murni dengan sepertiga dari volumenya muncul ke permukaan, tetapi jika dicelupkan ke dalam minyak ternyata 0,9 bagian dari volumenya terbenam, maka berapakah massa jenis kayu dan massa jenis minyak.
15.  Berapakah panas yang dibutuhkan untuk mempertahankan suhu 45oC sebuah ruangan dengan luas dinding 100 m2, tebal dinding 2 mm, suhu udara dalam pada suhu udara lingkungan 30oC. Laju aliran udara ke ruangan tersebut 0.3 m3/detik. Diketahui konduktivitas dinding adalah 0.2 W/moC dan koefisien konveksi udara ke dinding luar dan dalam masing-masing 3 W/m2-oC
1.
S
etiap hasil dan suatu percobaan akan sesuai dengan salah satu dari unsur himpunan yang disimbolkan S. Himpunan demikian


disebut ruang sampel atau ruang contoh.
   Kejadian adalah suatu himpunan bagian dari contoh. Suatu kejadian yang hanya mengandung satu unsur


ruang sampel disebut kejadian sederhana. Suatu kejadian majemuk adalah kejadian yang dapat dinyatakan sebagai gabungan beberapa kejadian sederhana.

2.                                                                                  








 

Ø                                                                                            4.
Ø     
Ø     
Ø     
3.
v          






 

TOKO KITA                                                         

Menyediakan :
1.      Alat kantor Mulai dari               Rp50000  s/d  Rp200000
2.      Alat alat tulis  Mulai dari           Rp35000  s/d  Rp100000               
3.      Asecories  mulai dari                  Rp 2500  s/d  Rp 50000                     


v         
WARUNG PODOMORO                              
MENYEDIAKAN :
                                                                                   
GURAME ASM MANIS                                                                   Rp30000
1.      NASI GORENG                       Rp5000
2.      Mie REBUS SPECIAL             Rp8000

   MINUMAN:
  1. ES THE MANIS                    Rp2000
  2. TEH MANIS HANGAT        Rp1500
  3. THE TAWAR                         Rp1000


 

NAMA : FATAH                               200944500142            II P                                         
TUGAS KOMPUTER