MAKALAH PENGETAHUAN BAHAN INDUSTRI
KLASIFIKASI BAHAN – BAHAN DASAR
Nama Dosen : Rutman Sipahutar S.T
Di Susun Oleh : FATAH
Npm : 200944500142
KLS : III c
LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
JAKARTA
2010
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Laporan ini disusun sebagai salah satu tugas Besar dari mata kuliah Pengetahuan Bahan dan di kumpulkan sebelum UAS.
Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari sepenuhnya, bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak maka akan sulit bagi penyusun dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penyusun ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan hidayah serta
ridhoNYA, sehingga laporan ini dapat selesai.
2. Bpk. Ruthman sipahutar, S.T, Selaku Dosen sekaligus Pembina Akademik Kelas III c, Atas arahan dan bimbingannya.
3. Orang tua tercinta yang selalu memberikan dorongan motivasi dan
do’anya.
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan serta menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi sempurnanya laporan ini.
Jakarta, 10 Desember 2010
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL / COVER……………………………………………………… 1
KATA PENGANTAR..................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................. 4
B. Pokok Permasalahan..................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah..................................................................... 5
D. Metode Pemecahan Masalah......................................................... 5
E. Sistematika Penulisan................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Aneka industri……………………………………………………….. 6
B. Klasifikasi Industri Berdasarkan kegiatannya….……..…………….. 7
C. Klasifikasi Industri Berdasarkan bahan baku…………………..…… 8
D. Klasifikasi Industri Berdasarkan jumlah tenaga kerja………….…... 8
E. Klasifikasi Industri Berdasarkan Bahan besar kecil modal………… 9
F. Klasifikasi Industri Berdasarkan produktifitas perorangan.……….. 9
G. Klasifikasi Industri Berdasarkan bahan yang diolah……….……….. 10
H. Klasifikasi Industri Berdasarkan unit usaha………………………… 10
I. Klasifikasi Industri Berdasarkan proses produksi..…………………. 10
J. Klasifikasi industri yang dihasilkan…………………………………. 11
K. Klasifikasi berdasarkan cara pengorganisasian……………………... 12
L. Klasifikasi Industri Berdasarkan surat Mentri Perindustrian………… 12
BAB III KLASIFIKASI BAHAN DASAR INDUSTRI………………………. 14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah industry sering di identikkan dengan semua kegiatan ekonomi manusia yang mengolah barang mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.
Karena merupakan kegiatan ekonomi yang luas maka jumlah dan macam industrinya berbeda-beda untuk tiap Negara atau daerah. Pada umumnya, makin maju tingakat perkembangan perindustrian di suatu negara atau daerah, makin banyak jumlah dan macam indutrinya, dan makin kompleks pula sifat kegiatan dan usaha tersebut. Cara pengolongan atau pengklasifikasian industry pun berbeda-beda tetapi pada dasarnya, pengklasifikasian industry di dasarkan pada kriteria yaitu berdasarkan bahan baku, tenaga kerja, lokasi, pangan pasar, modal, atau jenis teknologi industry yang digunakan. Selain factor-faktor tersebut, perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu Negara juga turut menentukan keanekaragaman industry di Negara tersebut, semakin besar dan kompleks kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi, maka semakin beranekaragam jenis indutrinya.
B. Pokok Permasalahan
v Apa itu pegetahuan bahan, manfaat, serta kegunaannya?
v Bagaimana sejarah perkembangan manusia dan perkebangan teknologi industry?
C. Pembatasan Masalah
Di makalah ini penulis hanya membahas tentang jenis-jenis dan kegunaan bahan-bahan industry saja.
D. Metode Pemecahan masalah
Dalam penulisan metode ini penulis menggunakan metode deskritif, yaitu mengambarkan permasalahan yang dibahas dalam bab pembahasan
E. Sistematika Penulisan
1. Kaver / Judul
2. Kata Pengantar
3. Daftar Isi
4. Bab I Pendahuluan Berisis tentang :
a. Latar Belakang
b. Pokok Permasalahan
c. Pembatasan Masalah
d. Metode Pemecahan masalah
e. Sistematika Penulisan
5. Bab II Pembahasan
berisikan tentang pembahasan jenis-jenis bahan-bahan yang digunakan dalam perindustrian
6. Bab III Klasifikasi bahan dasar industry
Di bab ini penulis melampirkan klasifikasi bahan-bahan dasar industry dan dibuat menjadi sebuah table.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisan
1.Aneka Industri (AI)
Aneka industry adalah industry yang menghasilkan bermacam macam barang kebutuhan hidup sehari-hari. Adapun yang termasuk industri ini adalah sebagai berikut:
1) Industri tekstil, misalnya: benang, kain, dan pakaian jadi.
2) Industri alat listrik dan logam, misalnya: kipas angin, lemari es, dan mesin jahit, televisi, dan radio.
3) Industri kimia dan serat, misalnya: sabun, pasta gigi, sampho, tinta, plastik, obatobatan, dan pipa.
4) Industri pangan, misalnya: minyak goreng, terigu, gula, teh, kopi, garam dan makanan kemasan.
5) Industri bahan bangunan dan umum, misalnya: kayu gergajian, kayu lapis, dan marmer.
2. Industri Kecil (IK)
Industri ini merupakan industri yang bergerak dengan jumlah pekerja sedikit, dan teknologi sederhana. Biasanya dinamakan industri rumah tangga, misalnya: industri kerajinan, industri alat-alat rumah tangga, dan perabotan dari tanah (gerabah).
3. Industri pariwisata
Industri ini merupakan industri yang menghasilkan nilai ekonomis dari kegiatan wisata.industri pariwisata adalah industry yang mengngandalkan keindahan sesuatu yang dijual berupa objek alam dan objek budaya, Bentuknya bisa berupa: wisata seni dan budaya (misalnya: pertunjukan seni dan budaya), wisata pendidikan (misalnya: peninggalan, arsitektur, alat-alat observasi alam, dan museum geologi), wisata alam (misalnya: pemandangan alam di pantai, pegunungan, perkebunan)
B. Industry berdasarkan kegiatannya
1. Industry rakyat
Indutri rakyat adalah suatu jenis kegiatan yang dilakukan dengan modal yang relative kecil, menggunakan peralatan kerja yang masih sederhana, menggunakan tenaga kerja tradisional, serta belum memerlukan manajemen modern.
2. Industry dasar
Industry dasar adalah industry yang pengolahannya menggunakan peralatan moder, modal yang cukup besar, tenaga ahli yang trampil, telah menggunakan peralatan kantor moder dan manajemen modern
a. Industry ringan
Industry ringan adalah industry yang menggunakan mesin untuk menghasilkan barang barang jadi.
· Industri makanan misalnya sayur daging mentega dan buah
· Industry kaleng misalnya makanan kaleng, minuman kaleng
· Industry tekstil misalnya katun, wool, krayon
· Industry kimia misalnya pupu, alkali, cat, deterjent, plastic
· Industry ringan lainnya misalnya barang elektronik, percetakan
b. Industri berat
Industri berat adalah industri yang menghasilkanalat alat produksi ( mesin ) bahan baku dan bahan penolong
· Alat penunjang bidang pertanian dan industri misalkan mesin traktor dan mesan diesel
· Idustri alat angkut misalnya motor, mobil, lokomotif, kapal laut, kapal terbang
· Industri pupuk yang menunjang pertanian
· Industri besi baja yang khusus memproduksi besi baj batangan dalam bentuk lembaran
· Industri semen misalnya yang mendukung sector pembangunan sarana dan prasana fisik
c. Industri campuran
Industri campuran adalah idustri yang membuat lebih dari satu barang misalnya industri pengalengan yang memproduksi pengalengan susu dan pengalengan daging
C. Industri berdasarkan bahan baku
Istilah klasifikasi industry sering diidentikan dengan pabrik.yaitu suatu kegiatan atau aktivitas ekonomi yang mengolah bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi dengan tujuan menambah nilai komersialnya.hal ini tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia yang bersifat produktif dan komersial.Berdasarkan bahan baku yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:
1. Industri ekstraktif, yaitu industri yang mengolah bahan bakunya diperoleh langsung dari alam. Misalnya: industri hasil pertanian, industri hasil perikanan,industry hasil pertambangan dan industry hasil perikanan dan industry hasil kehutanan.
2. Industri nonekstraktif, yaitu industri yang mengolah lebih lanjut barang setengah jadi dari industri lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri pemintalan, dan industri kain.
3. Industri fasilitatif, yaitu industry yang produksinya utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual langsung kepada konsumennya. Misalnya: perbankan, perdagangan, angkutan, dan pariwisata.
D. Klasifikasi industry berdasarkan tenaga kerja
Berdasarkan jumlah tenaga kerja yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:
1. . Industri rumah tangga, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja berjumlah 1-4 orang. Ciri industri ini memiliki modal yang sangat terbatas, tenaga kerja berasal dari anggota keluarga dimana pemilik modal biasanya kepala rumah tangga itu sendiri atau anggota keluarganya. Misalnya: industri kerajinan, industri tempe/ tahu, dan industri laundry baju.
2. . Industri kecil, yaitu industri yang tenaga kerjanya berjumlah antara 5-19 orang, Ciri industri kecil adalah memiliki modal yang relative kecil, tenaga kerjanya berasal dari lingkungan sekitar atau masih ada hubungan saudara. Misalnya: industri genteng, industri batubata, dan industri
3. Industri sedang, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja antara 20-99 orang. Ciri industri sedang adalah memiliki modal yang cukup besar,dan tenaga kerjanya memiliki keterampilan tertentu, dan pimpinan perusahaan memiliki kemapuan manajerial tertentu. Misalnya: industri konveksi, industri bordir, dan industri keramik.
4. Industri besar, yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja antara 100 orang atau lebih.Ciri industri besar adalah memiliki modal besar yang dihimpun secara kolektif dalam bentuk pemilikan saham, tenaga kerja harus memiliki keterampilan khusus, dan pimpinan perusahaan dipilih melalui uji kemapuan dan kelayakan (fit and profer test). Misalnya: industri tekstil, industri mobil, industri besi baja, dan industri pesawat terbang.
E. Industri bedasarkan besar kecil modal
1. Industri padat modal, yaitu industri yang dibangun dengan jumlah modal yang besar untu kegiatan operasional dan pembangunannya
2. Industri padat karya, yaitu industri yang dititik beratkan pada sejumlah tenaga kerja atau pekeja dalam pengoperasionalkan dan pembangunan
F. Industri berdasarkan produktifitas perorangan
1. Industri primer, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang tidak perlu pengolahan lebih lanjut dimana hasilnya tersebut dapat dinikmati atau digunakan secara langsung. Misalnya: industri anyaman, industri konveksi, industri makanan dan minuman.
2. Industri sekunder, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang membutuhkan pengolahan lebih lanjut.dimana barang yang dihasilkan unutk diolah kembali.Misalnya: industri pemintalan benang, industri ban, industri baja, dan industri tekstil.
3. Industri tertier, yaitu produk atau barang yang dihasilkan berupa jasa layanan yang dapat mempermudah atau membantu kebutuhan masyarakat. Misalnya: industri angkutan, industri perbankan, industri perdagangan, dan industri pariwisata.
G. Industri berdasarkan bahan yang diolah
1. Industri agaris, yaitu industri yang mengolah bahan mentah dari hasil kegiatan pertanian. Misalnya: industri minyak goreng, Industri gula, industri kopi, industri teh, dan industri makanan.
2. Industri nonagraris, yaitu industri yang mengolah bahan mentah atau bahan baku dari non agraris,seperti pertambangan dan zat kimia. Misalnya: industri semen, industri baja, industri BBM (bahan bakar minyak bumi), dan industri serat sintetis.
3. Industri jasa, yaitu industri yang mengolah jasa layanan yang dapat mempermudah dan meringankan beban masyarakat tetapi menguntungkan. Misalnya: industri perbankan, industri perdagangan, industri pariwisata, industri transportasi, industri seni dan hiburan
H. Klasifikasi industry berdasarkan lokasi unit usaha
Suatu industry yang menghasilkan beragam kebutuhan dan konsumen dengan menentukan sasaran atau tujuan kegiatan industri. Berdasarkan pada lokasi unit usahanya, industri dapat dibedakan menjadi:
1. Industri berorientasi pada pasar (market oriented industry), yaitu industri yang didirikan mendekati daerah persebaran konsumen dengan mempertimbangkan keberadaan bahan baku.
2. Industri berorientasi pada tenaga kerja (employment oriented industry), yaitu industri yang didirikan mendekati daerah pemusatan penduduk, terutama daerah yang memiliki banyak angkatan kerja tetapi kurang pendidikannya.
3. Industri berorientasi pada pengolahan (supply oriented industry), yaitu industri yang didirikan dekat atau ditempat pengolahan. Misalnya: industri semen di Palimanan Cirebon (dekat dengan batu gamping), industri pupuk di Palembang (dekat dengan sumber pospat dan amoniak), dan industri BBM di Balongan Indramayu (dekat dengan kilang minyak).
4. Industri berorientasi pada bahan baku, yaitu industri yang didirikan di tempat tersedianya bahan baku. Misalnya: industri konveksi berdekatan dengan industri tekstilIndustri yang tidak terikat oleh persyaratan yang lain (footloose industry), yaitu industri yang didirikan tidak terikat oleh syarat-syarat di atas. Industri ini dapat didirikan di mana saja, karena bahan baku, tenaga kerja, dan pasarnya sangat luas serta dapat ditemukan di mana saja. Misalnya: industri elektronik, industri otomotif, dan industri transportasi.
I. Klasifikasi industry berdasarkan proses produksi
Berdasarkan proses produksi, industri dapat dibedakan menjadi:
1. Industri hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi yang sifatnya hanya menyediakan bahan baku untuk kegiatan industri yang lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri alumunium, industri pemintalan, dan industri baja.
2. Industri hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi yang dapat langsung dipakai atau dinikmati oleh konsumen. Misalnya: industri pesawat terbang, industri konveksi, industri otomotif, dan industri meubeler.
Berdasarkan proses produksi, industri dapat dibedakan menjadi:
3. Industri hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi yang sifatnya hanya menyediakan bahan baku untuk kegiatan industri yang lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri alumunium, industri pemintalan, dan industri baja.
4. Industri hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi yang dapat langsung dipakai atau dinikmati oleh konsumen. Misalnya: industri pesawat terbang, industri konveksi, industri otomotif, dan industri meubeler.
J. Klasifikasi industry berdasarkan barang yang dihasilkan
Berdasarkan barang yang dihasilkan, industri dapat dibedakan menjadi:
1. Industri berat, yaitu industri yang menghasilkan mesin-mesin atau alat produksi lainnya. Misalnya: industri alat-alat berat, industri mesin, dan industri percetakan.
2. Industri ringan, yaitu industri yang menghasilkan barang siap pakai untuk dikonsumsi oleh konsumen. Misalnya: industri obat-obatan, industri makanan, dan industri minuman.
3. industry campuran, yaitu industry yang menghasilkan barang lebih dari satu barang.Misalnya industry pengalengan yang memproduksi buah kalengan, pengalengan susu dan pengalengan daging.
K. Klasifikasi industry berdasarkan cara pengorganisasian
Cara mengorganisasi suatu industri dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti: modal, tenaga kerja, produk yang dihasilkan, dan pemasarannya. Berdasarkan cara pengorganisasianya, industri dapat dibedakan menjadi:
1. Industri kecil, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal belum begitu besar,menggunakan alat yang masih sederhana, mengunakan tenaga tradisional dari kalangan keluarga, produknya masih sederhana, dan lokasi pemasarannya masih terbatas (berskala lokal) dan belum memiliki manajemen modern. Misalnya: industri kerajinan dan industri makanan ringan.
2. Industri menengah, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relative besar, teknologi cukup maju tetapi masih terbatas, pekerja antara 10-200 orang, tenaga kerja tidak tetap, dan memiliki memiliki tenaga ahli dan terampil, dan lokasi pemasarannya relative lebih luas (berskala regional) serta memiliki peralatan manajemen modern dan memilki alat perkantoran modern pula. Misalnya: industri bordir, industri sepatu, dan industri mainan anak-anak.
3. Industri besar, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal sangat besar, teknologi canggih dan modern, organisasi teratur, tenaga kerja ahli dalam jumlah banyak dan terampil, pemasarannya berskala nasional atau internasional. Misalnya: industri barang-barang elektronik, industri otomotif, industri transportasi, industri persenjataan , dan Industri farmasi
L. Klasifikasi industry berdasarkan surat keputusan menteri
perindusrian
adapun pengklasifikasian indistri Selain pengklasifikasian industri tersebut di atas,yaitu pengklasifikasian industri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 19/M/ I/1986 yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Adapun pengklasifikasiannya adalah sebagai berikut:
1. . Industri Kimia Dasar (IKD)
Industri Kimia Dasar merupakan industri yang memerlukan: modal yang besar, tenaga kerja yang ahli dan terampil, dan menerapkan teknologi maju dan modern.Yang termasuk kelompok IKD yaitu:
1) Industri kimia organik, misalnya: industri bahan peledak dan
industri bahan kimia tekstil.
2) Industri kimia anorganik, misalnya: industri semen, industri
asam sulfat, dan industri kaca.
3) Industri agrokimia, misalnya :industri pupuk kimia dan pestisida.
4) Industri selulosa dan karet, misalnya: industri kertas dan korek
2. Industri Mesin Logam Dasar dan Elektronika (IMELDE)
Industri ini merupakan industri yang mengolah bahan mentah logam menjadi mesin-mesin berat atau rekayasa mesin dan perakitan. Adapun yang termasuk industri ini adalah sebagai berikut:
1) Industri mesin dan perakitan alat-alat pertanian, misalnya: mesin traktor, mesin hueler, dan mesin pompa.
2) Industri alat-alat berat/konstruksi, misalnya: mesin pemecah batu, buldozer, excavator, dan motor grader.
3) Industri mesin perkakas, misalnya: mesin bubut, mesin bor, mesin gergaji, dan mesin pres.
4) Industri elektronika, misalnya: radio, televisi, dan komputer.
5) Industri mesin listrik, misalnya: transformator tenaga dan generator.
6) Industri keretaapi, misalnya: lokomotif ,rel dan gerbong.
7) Industri kendaraan bermotor (otomotif), misalnya: mobil, motor, dan suku cadang kendaraan bermotor.
8) Industri pesawat, misalnya: pesawat terbang dan helikopter.
9) Industri logam dan produk dasar, misalnya: industri besi baja, industri alumunium, dan industri tembaga.
10) Industri perkapalan, misalnya: pembuatan kapal,suku cadang dan reparasi kapal.
11) Industri mesin dan peralatan pabrik, misalnya: mesin produksi, peralatan pabrik, the blower, dan kontruksi.
BAB III
KLASIFIKASI BAHAN DASAR INDUSTRI
NO | KLASIFIKASI BAHAN | JENIS-JENIS BAHAN | Sifat bahan | Struktur | Unsur kimia | Produk |
1 | Logam Besi | 1.Baja a. Karbon Rendah (<0,30%C) | Pengantar listrik Mampu las Sifat magnet baik | Padat Keras Ulet | Fe,Mn,Mo Ni,Si,Zr,al V,Cr,U,Te | Kawat Baja Profil Skrup Ulir |
| | b. Karbon Sedang (0,30<0,70%C) | Detereoratif Tahan Karat Kekuatan Tarik | Sedikit Ulet | | Rel Kreta As Roda Roda Gigi |
| | c. Karbon Tinggi (0,70<1,40%C) | Getas Tahan Karat | | | Perkakas Potong (pisau,gurdi) |
| | d. Baja Tahan Karat (18%C) | Tahan Terhadap Karat Mampu Las Penghantar Panas | | | Cetakan Pengertim Skrup |
| | 2. Besi Cor a. Besi Cor Kelabu | Penghantar Listrik Penghantar Panas Mampu Las Mampu Tempa Kekuatan Tekan Kekuatan Tarik | Padat Keras Ulet | Fe,Mn,Mo Ni,Si,al,V,C,S,Ti,N,P, Co,Pt,Au | Pengukur rol rol derat/Tap senai derat |
| | b. Besi Cor Putih | Tahan aus Sulit di Mesin | Padat Keras Ulet | Fe₃C | Roda kreta Api Plat penghancur Batu |
| | c. Besi Cor Berintik | | | | Kreta Api Pertanian |
| | d. Besi Cor Mampu Tempa | Tahan Kejutan | | | Industri Motor Pegas Sambungan Pipa |
| | e. Besi Cor Nodular | Tahan Korosi dan Panas | Kuat Ulet | K,Li,Ba,Sr, Zn | Pipa,Cetakan Roll penggiling Kontruksi Sipil |
| | f. Coran Cil | Tahan Aus | Sangat Keras Ulet | | Roda-roda Pompa pasir |
| | g. Besi Cor Maleabel | Tahan Aus Korosi Kemagnetan Kuat | | Cr | Rol Logam Rol penghancur |
| | h. Besi Cor Paduan | Kemagnetan Kekuatan Listrik Tahan Panas | | | Silinder Motor Rolan Besi Bantalan |
2 | Logam Bukan Besi | 1. Tembaga dan Paduan | Penghantar Panas Listrik,Tahan Korosi | Ulet,Tahan Karat Mudah dibentuk | Cu₂S,Cu,Fe S₂ | Kawat Katoda Tabun sinar X Hiasan,Kabel |
| | 2. Kuningan | Penghantar Panas Listrik,Tahan Korosi Penampilan Bagus,kekuatan Tarik,Tahan Aus | Ulet Kuat Lunak | Cu,Zn,Mn,Fe,A,Ni,Pb | Alat Rumah tangga Pipa Kondensor Hiasan lonceng |
| | 3. Perunggu | Tahan Aus Korosi | Kuat | Cu,Su,Zn,P | Kompone Mesin,Pegas Coran Arsistik |
| | 4. Alumunium | Penghantar Listrik,Panas Mudah dibentuk Mudah diLas Muai Rendah | Ringan Lunak | Almunia bauksit Cu,Mg,Si, Zn,Ni,Mn, Al | Kawat Elektronika Torak Motor Alat rumah tangga |
| | 5. Timah | Tahan Asam Titik Cair Rendah | Masa Jenis Tinggi (berat) | As,Ca,Sb,Fe S,Konsentrat Timah,Zn Terak,kokas | Accu, Pemberat Pelindung Radiasi sinar X Pembngkus alat solder/alat sambung elektronik |
| | 6. Magnesium | Kuat mudah diLas,dibentuk,mudah menyala Tidak tahan korosi,titik cair rendah Kekuatan tarik | Ringan Getas | Mg(OH)₂,AlMn,Si,Cu, Ni,Fe,Ca,PbZn,Ag,Na | Perkakas Pesawat Terbang Rangka kamera Alat elektronik Teropong |
| | 7. Seng | Tahan korosi Hantar Listrik,kekuatan endah,titik cair rendah | Ringan | Zn,Mg,Cu | Pelapis besi Atap rumah Perkakas Listrik Alat cetak tekan |
| | 8. Nikel | Tahan panas,korosi Kekuatan tarik | Keras | Ni | Uang logam Tabung elektronik Pipa,kawat |
| | 9. Tin | Tahan korosi Mudah dibentuk, Ringan | | | Bantalan Pembungkus makanan,kaleng, Perhiasan |
| | 10. Titanium | Titik cair tinggi Tahan korosi Mampu Las, Kuat | Keras Getas Ulet | Ti,Mg,Al Mo,V,Cr | Komponen Mesin Pesawat |
| | 11. Perak | | | | Perhiasan Hiasan |
| | 12. Platina | Penghantar listrik yang bagus Tahan Aus | | | Komponen Mobil |
| | 13. Emas | Penghantar listrik yang bagus Tahan Aus | | | Perhiasan Medali |
| | 14. Mangan | | | | |
| | 15. Timbal | Titik cair rendah | | | Perekat komponen elektronik |
| | 16. Uranium | | | | Bahan Nuklir |
| | 17. Mercuri | | | | Kosmetik |
| | 18. Khronium | | | | Perkakas teknik |
3 | Polimer Alami | 1. Karet Alam | Isolator | Kenyal Fleksibel | | Ban mobil |
| | 2. K. Isobutolen isopren | Isolator | | | Ban Pesawat |
| | 3. K.Striren-butadin | Isolator | | | |
| | 4. K. Kloropen | Isolator | | | |
| | 5. K. Nitril | Isolator | | | |
| | 6. K. Fluoroelastomer | Isolator | | | |
| | 7. K. Uetan | Isolator | | | |
| | 8. K. Silikon | Isolator | | | Alat Kesehatan |
| | 9. K. Butl | Isolator | | | |
| | 10. K. Butadien | Isolator | | | |
| | 11. K. Polisulfida | Isolator | | | |
| | 12. K. Olefin | Isolator | | | |
| | 13. K. Etilen Propilen | Isolator | | | |
| | 14. Kayu | Isolator | | | Perkakas Rumah tangga |
| | 15. Kertas | Isolator | | | Alat tulis |
| | 16. Asbes | Isolator | | | Atap, pembatas listrik |
| | 17. Kulit | Isolator | | | Sepatu,sandal |
| | 18. Woll | Isolator | | | Baju |
| | 19. Serat Padi | Tanah air | Halus fleksibel kuat | | Benang |
| | 20. Sutra | Tahan air | Halus lembut | | Garmen |
4 | Polimer Sintetik | 1. Palstik | Isolator, tahan dingin | Tembus cahaya | | Alat rumah tangga |
| | 2. Resin PVC | Isolator, tahan panas | Fleksibel Kaku | | Pipa, palaron |
| | 3. R.Vinil Asetat | Tahan melar | | | |
| | 4. R. Asetal | Isolator | | | |
| | 5. R.Metakrilat | Isolator | | | |
| | 6. R. Venol | Isolator | | | Mika |
| | 7. R. Urea | Isolator | Kedap cahaya | | |
| | 8. R. Melamin | Isolator | Tembus cahaya | | Pelapis cat |
| | 9. R. Polister | Isolator | | | |
| | 10. R. Epoksi | Isolator | | | Dempul cat |
| | 11. R. Silikon | Isolator | | | Alat rumah tangga |
| | 12. R. Fenol | Isolator | | | Helm |
| | 13. R. Akrilik | Isolator | | | Teknik sipil |
| | 14. R. ABS | Tahan panas | Kaku | | Elektronik |
| | 15. R. AS | Isolator | | | |
| | 16. R. Alil | Isolator | | | |
| | 17. R. Poliuretan | Isolator | | | |
| | 18. Polyethylence | Isolator | Lunak Lentur | | Alat rumah tangga Mainan anak |
| | 19. polypropylence | Tahan asam | | | Pipa pembuangan |
| | 20. polyisobuliten | Isolator | | | |
| | 21. polyetyrence | Isolator | Keras | | Kursi plasik Telepon Radio |
| | 22. polyvinyil Chloride | Tahan lama, rusak Pada suhu rendah | Kaku | | Pipa plastic selang |
| | 23. poyvinyil Ester | Isolator | | | Perkat kertas Lem kayu,cat |
| | 24. polyajrilat | Tahan panas Isolator | | | Telpon |
| | 25. polyester | Tahan air Isolator | | | Kain |
| | 26. poyvinyil formal | Isolator | | | |
| | 27. poliviniliden klorid | Isolator | | | |
| | 28. polistiren | Isolator | | | |
| | 29. poliamid | Isolator | | | |
| | 30. polikarbonate | Isolator | | | |
| | 31. poliasetal | Isolator | | | |
| | 32. politetra fluoroetile | Isolator | | | |
| | 33. polisulfon | Isolator | | | |
| | 34. polistirer | Isolator | | | |
| | 35. polimetilmeetakrila | Isolator | | | |
| | 36. poliuretan | Isolator | Kaku | | |
| | 37. polimetilen | Isolator | | | |
| | 38. politilen tereftalat | Isolator | | | |
| | 39. polibutadien | Isolator | | | |
| | 40. policrilonitrile | Isolator | | | |
| | 41. polivinil alcohol | Isolator | | | |
| | 42. nilon | Isolator | | | Tali |
| | 43. N. alisiklik | Isolator | | | Serat |
| | 44. N. aromatic | Isolator | | | Film |
| | 45. Vinilon | Isolator | | | |
| | 46. Viniliden | Isolator | | | |
| | 47. Selulosa | Isolator | | | |
| | 48. Fluor plastic | Isolator | | | |
| | 49. Fluoroelastomer | Isolator | | | |
| | 50. Melamin formaldehida | Isolator | | | |
5 | Keramik | 1. Bata Silika | Tahan suhu tinggi Kuat(susah rontok) Titik muai rendah | Keras | Pasir Tanah silicon | Dingding tanur Atap tungku Tanur kokas |
| | 2. Lempung api | Mudah dibuat Mudah korosi | Bersifat asam | Pasir, tanah | Semua tanur Cerobong |
| | 3. Bata Agalmatolit | Penyusutan rendah | Stabil terhadap Gas | | Pengalir ladel |
| | 4. B. alumina tinggi | Kekuatan mekanik tinggi Tahan aus | Keras | Alumunium | Ketel uap Pelebur gelas |
| | 5. Bata krom | Kekuatan panas rendah | Getas | Kromium Pasir,tanah | Tungku untuk timbal |
| | 6. Bata forsterit | Mudah rontok jika kontak oksidasi besi | Bahan dasar lemah secara kimia | | Tanur batu kapur |
| | 7. Magnesit krom | Tahan pengubah Suhu berubah draktis | | Kromium Magnesium | Tanur baja basah Tanur logam |
| | 8. Bata magnesia | Tahan terhadap basa | Kuat | Magnesium | Tanur perapian basa |
| | 9. Bata dolomite | Tahan terhadap basa | | | Tanur tinggi Industry kimia |
| | 10. Karbida silicon | Kuat panas Tahan aus Muai rendah | | Karbon Silicon | Oven kramik Ketel uap |
| | 11. Bata karbon | Kuat, tahan kejut Tahan korosi | Ringan | Karbon Pasir | Tangki Elektrolisis |
| | 12. Gelas kalsit | Getas | | | Kaca cermin |
| | 13. Gelas dolomit | | | | Alat rumah tangga |
| | 14. Gelas Kristal timbal | | | Timbal | |
| | 15. Gelas krown | | | | Instrument optic |
| | 16. Gelas barium | | | Barium | |
| | 17. Gelas fosfat | | | Fosfat | |
| | 18. Gelas borosilikat | | | Silicon Boron | |
| | 19. Gelas aluminosilikat | | | Al, silicon | |
| | 20. Semen porland | | | | Teknik sipil |
| | 21. Semen tanah sulfat | | | | Kontruksi pelabuhan |
| | 22. Semen umum | Tidak tahan dingin | | | Kontrusi teknik sipil |
| | 23. Semen tanur tinggi | | | | Tungku tanur tinggi |
| | 24. Semen pozzolaink | | | | Teknik sipil |
| | 25. Semen abu terbang | | | | Teknik sipil |
| | 26. Semen alumina | | | Alumunium | Bahan tahan api |
| | 27. Semen jet | | | | Jembatan layang |
| | 28. Semen gigi | | | | Alat kedokteran |
| | 29. Batu alam | | | | Teknik sipil |
| | 30. Batu marmer | | | | Teknik sipil |
| | 31. Batu granit | | | | Teknik sipil |
| | 32. Beton | | | | Teknik sipil |
| | 33. Intan | | | | Perhiasan |
| | 34. Berlian | | | | Perhiasan |
Daftar pustaka
Pengetahuan bahan teknik Prof. Ir tata surdia MS. Met. E Prof. DR.Shinroku Saito
De Garmo, Paul. E. et al. (1997). Material and Process in Manufacturing.
New York 10002,
Mac Millan Publishing Company 866 Third Avenue, New York. Kingon, A.I and
Peterson, A.W. (1988). Developments in Engineering Ceramics. Current
Gunawan totok, dkk. 2005. Fakta dan konsep klasifikasi penggolongan industri 2004
Jakarta: ganesa exact.
No comments:
Post a Comment