Thursday, March 24, 2011

makalah pengetahuan bahan klasifikasi bahan bahan dasar industri


MAKALAH PENGETAHUAN BAHAN INDUSTRI
KLASIFIKASI BAHAN – BAHAN DASAR






                       Nama Dosen                 : Rutman Sipahutar  S.T
                       Di Susun Oleh               : FATAH
                       Npm                              : 200944500142
                       KLS                               : III c
                                               


LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS  INDRAPRASTA PGRI
 JAKARTA
2010


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Laporan ini disusun sebagai salah satu tugas Besar dari mata kuliah Pengetahuan Bahan dan di kumpulkan sebelum UAS.
Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari sepenuhnya, bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak maka akan sulit bagi penyusun dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penyusun ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1.      Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan hidayah serta   
      ridhoNYA, sehingga laporan ini dapat selesai.
2.      Bpk. Ruthman sipahutar, S.T, Selaku Dosen sekaligus Pembina Akademik Kelas III c, Atas arahan dan bimbingannya.
3.      Orang tua tercinta yang selalu memberikan dorongan motivasi dan 
      do’anya.
4.      Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
      membantu penulis.
            Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan serta menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi sempurnanya laporan ini.

Jakarta,  10 Desember  2010




DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL / COVER………………………………………………………         1
KATA PENGANTAR.....................................................................................    2
DAFTAR ISI...................................................................................................    3
BAB I  PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang..............................................................................    4
B.     Pokok Permasalahan.....................................................................    4
C.     Pembatasan Masalah.....................................................................    5
D.     Metode Pemecahan Masalah.........................................................    5
E.      Sistematika Penulisan...................................................................    5
            BAB II  LANDASAN TEORI
A.     Aneka industri………………………………………………………..   6
B.     Klasifikasi Industri Berdasarkan kegiatannya….……..……………..   7
C.     Klasifikasi Industri Berdasarkan bahan baku…………………..……   8
D.     Klasifikasi Industri Berdasarkan jumlah tenaga kerja………….…...  8
E.      Klasifikasi Industri Berdasarkan Bahan besar kecil modal…………    9
F.      Klasifikasi Industri Berdasarkan produktifitas perorangan.………..   9
G.     Klasifikasi Industri Berdasarkan bahan yang diolah……….………..   10
H.     Klasifikasi Industri Berdasarkan unit usaha…………………………   10
I.        Klasifikasi Industri Berdasarkan proses produksi..………………….   10
J.       Klasifikasi industri yang dihasilkan………………………………….   11
K.     Klasifikasi berdasarkan cara pengorganisasian……………………...   12
L.      Klasifikasi Industri Berdasarkan surat Mentri Perindustrian…………        12
BAB III      KLASIFIKASI BAHAN DASAR INDUSTRI……………………….                     14
            DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Istilah industry sering di identikkan dengan semua kegiatan ekonomi manusia yang mengolah barang mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.
Karena merupakan kegiatan ekonomi yang luas maka jumlah dan macam industrinya  berbeda-beda untuk tiap Negara atau daerah. Pada umumnya, makin maju tingakat perkembangan perindustrian di suatu negara atau daerah, makin banyak jumlah dan macam indutrinya, dan makin kompleks pula sifat kegiatan dan usaha tersebut. Cara pengolongan atau pengklasifikasian industry pun berbeda-beda tetapi pada dasarnya, pengklasifikasian industry di dasarkan pada kriteria yaitu berdasarkan bahan baku, tenaga kerja, lokasi, pangan pasar, modal, atau jenis teknologi industry yang digunakan. Selain factor-faktor tersebut, perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu Negara juga turut menentukan keanekaragaman industry di Negara tersebut, semakin besar dan kompleks kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi, maka semakin beranekaragam jenis indutrinya.

B.     Pokok Permasalahan
v     Apa itu pegetahuan bahan, manfaat, serta kegunaannya?
v     Bagaimana sejarah perkembangan manusia dan perkebangan teknologi industry?

C.    Pembatasan Masalah
Di makalah ini penulis hanya membahas tentang jenis-jenis dan kegunaan bahan-bahan industry saja.
D.    Metode Pemecahan masalah
Dalam penulisan metode ini penulis menggunakan metode deskritif, yaitu mengambarkan permasalahan yang dibahas dalam bab pembahasan

E.     Sistematika Penulisan
1.      Kaver / Judul
2.      Kata Pengantar
3.      Daftar Isi
4.      Bab I Pendahuluan Berisis tentang :
a.       Latar Belakang
b.      Pokok Permasalahan
c.       Pembatasan Masalah
d.      Metode Pemecahan masalah
e.       Sistematika Penulisan
5.      Bab II Pembahasan
berisikan tentang pembahasan jenis-jenis bahan-bahan yang digunakan dalam perindustrian
6.      Bab III Klasifikasi bahan dasar  industry
Di bab ini penulis melampirkan klasifikasi bahan-bahan dasar industry dan dibuat menjadi sebuah table.











BAB II
PEMBAHASAN
A.    Industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisan
1.Aneka Industri (AI)
Aneka industry adalah industry yang menghasilkan bermacam macam barang kebutuhan hidup sehari-hari. Adapun yang termasuk industri ini adalah sebagai berikut:
1)      Industri tekstil, misalnya: benang, kain, dan pakaian jadi.
2)      Industri alat listrik dan logam, misalnya: kipas angin, lemari es, dan mesin jahit, televisi, dan radio.
3)      Industri kimia dan serat, misalnya: sabun, pasta gigi, sampho, tinta, plastik, obatobatan, dan pipa.
4)      Industri pangan, misalnya: minyak goreng, terigu, gula, teh, kopi, garam dan makanan kemasan.
5)      Industri bahan bangunan dan umum, misalnya: kayu gergajian, kayu lapis, dan marmer.
2. Industri Kecil (IK)
Industri ini merupakan industri yang bergerak dengan jumlah pekerja sedikit, dan teknologi sederhana. Biasanya dinamakan industri rumah tangga, misalnya: industri kerajinan, industri alat-alat rumah tangga, dan perabotan dari tanah (gerabah).
            3. Industri pariwisata
Industri ini merupakan industri yang menghasilkan nilai ekonomis dari kegiatan wisata.industri pariwisata adalah industry yang mengngandalkan keindahan sesuatu yang dijual berupa objek alam dan objek budaya, Bentuknya bisa berupa: wisata seni dan budaya (misalnya: pertunjukan seni dan budaya), wisata pendidikan (misalnya: peninggalan, arsitektur, alat-alat observasi alam, dan museum geologi), wisata alam (misalnya: pemandangan alam di pantai, pegunungan, perkebunan)
B.     Industry berdasarkan kegiatannya
1.      Industry rakyat
Indutri rakyat adalah suatu jenis kegiatan yang dilakukan dengan modal yang relative kecil, menggunakan peralatan kerja yang masih sederhana, menggunakan tenaga kerja tradisional, serta belum memerlukan manajemen modern.
2.      Industry dasar
Industry dasar adalah industry yang pengolahannya menggunakan peralatan moder, modal yang cukup besar, tenaga ahli yang trampil, telah menggunakan peralatan kantor moder dan manajemen modern
a.       Industry ringan
Industry ringan adalah industry yang menggunakan mesin untuk menghasilkan barang barang jadi.
·         Industri makanan misalnya sayur daging mentega dan buah
·         Industry kaleng misalnya makanan kaleng, minuman kaleng
·         Industry tekstil misalnya katun, wool, krayon
·         Industry kimia misalnya pupu, alkali, cat, deterjent, plastic
·         Industry ringan lainnya misalnya barang elektronik, percetakan
b.      Industri berat
Industri berat adalah industri yang menghasilkanalat alat produksi ( mesin ) bahan baku dan bahan penolong
·       Alat penunjang bidang pertanian dan industri misalkan mesin traktor dan mesan diesel
·       Idustri alat angkut misalnya motor,  mobil, lokomotif, kapal laut, kapal terbang
·       Industri pupuk yang menunjang pertanian
·       Industri besi baja yang khusus memproduksi besi baj batangan dalam bentuk lembaran
·       Industri semen misalnya yang mendukung sector pembangunan sarana dan prasana fisik


c.       Industri campuran
Industri campuran adalah idustri yang membuat lebih dari satu barang misalnya industri pengalengan yang memproduksi pengalengan susu dan pengalengan daging
C.    Industri berdasarkan bahan baku
Istilah klasifikasi industry sering diidentikan dengan pabrik.yaitu suatu kegiatan atau aktivitas ekonomi yang mengolah bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi dengan tujuan menambah nilai komersialnya.hal ini tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia yang bersifat produktif dan komersial.Berdasarkan bahan baku yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:

1.      Industri ekstraktif, yaitu industri yang mengolah bahan bakunya diperoleh langsung dari alam. Misalnya: industri hasil pertanian, industri hasil perikanan,industry hasil pertambangan dan industry hasil perikanan dan industry hasil kehutanan.
2.      Industri nonekstraktif, yaitu industri yang mengolah lebih lanjut barang setengah jadi dari industri lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri pemintalan, dan industri kain.
3.      Industri fasilitatif, yaitu industry yang produksinya utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual langsung kepada konsumennya. Misalnya: perbankan, perdagangan, angkutan, dan pariwisata.
D.    Klasifikasi industry berdasarkan tenaga kerja
Berdasarkan jumlah tenaga kerja yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:

1.      . Industri rumah tangga, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja berjumlah 1-4 orang. Ciri industri ini memiliki modal yang sangat terbatas, tenaga kerja berasal dari anggota keluarga dimana pemilik modal biasanya kepala rumah tangga itu sendiri atau anggota keluarganya. Misalnya: industri kerajinan, industri tempe/ tahu, dan industri laundry baju.

2.      . Industri kecil, yaitu industri yang tenaga kerjanya berjumlah antara 5-19 orang, Ciri industri kecil adalah memiliki modal yang relative kecil, tenaga kerjanya berasal dari lingkungan sekitar atau masih ada hubungan saudara. Misalnya: industri genteng, industri batubata, dan industri
3.      Industri sedang, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja antara 20-99 orang. Ciri industri sedang adalah memiliki modal yang cukup besar,dan tenaga kerjanya memiliki keterampilan tertentu, dan pimpinan perusahaan memiliki kemapuan manajerial tertentu. Misalnya: industri konveksi, industri bordir, dan industri keramik.
4.      Industri besar, yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja antara 100 orang atau lebih.Ciri industri besar adalah memiliki modal besar yang dihimpun secara kolektif dalam bentuk pemilikan saham, tenaga kerja harus memiliki keterampilan khusus, dan pimpinan perusahaan dipilih melalui uji kemapuan dan kelayakan (fit and profer test). Misalnya: industri tekstil, industri mobil, industri besi baja, dan industri pesawat terbang.

E.     Industri bedasarkan besar kecil modal
1.      Industri padat modal, yaitu industri yang dibangun dengan jumlah modal yang besar untu kegiatan operasional dan pembangunannya
2.      Industri padat karya, yaitu industri yang dititik beratkan pada sejumlah tenaga kerja atau pekeja dalam pengoperasionalkan dan pembangunan
F.     Industri berdasarkan produktifitas perorangan
1.      Industri primer, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang tidak perlu pengolahan lebih lanjut dimana hasilnya tersebut dapat dinikmati atau digunakan secara langsung. Misalnya: industri anyaman, industri konveksi, industri makanan dan minuman.
2.      Industri sekunder, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang membutuhkan pengolahan lebih lanjut.dimana barang yang dihasilkan unutk diolah kembali.Misalnya: industri pemintalan benang, industri ban, industri baja, dan industri tekstil.
3.      Industri tertier, yaitu produk atau barang yang dihasilkan berupa jasa layanan yang dapat mempermudah atau membantu kebutuhan masyarakat. Misalnya: industri angkutan, industri perbankan, industri perdagangan, dan industri pariwisata.

G.    Industri berdasarkan bahan yang diolah
1.      Industri agaris, yaitu industri yang mengolah bahan mentah dari hasil kegiatan pertanian. Misalnya: industri minyak goreng, Industri gula, industri kopi, industri teh, dan industri makanan.
2.       Industri nonagraris, yaitu industri yang mengolah bahan mentah atau bahan baku dari non agraris,seperti pertambangan dan zat kimia. Misalnya: industri semen, industri baja, industri BBM (bahan bakar minyak bumi), dan industri serat sintetis.
3.      Industri jasa, yaitu industri yang mengolah jasa layanan yang dapat mempermudah dan meringankan beban masyarakat tetapi menguntungkan. Misalnya: industri perbankan, industri perdagangan, industri pariwisata, industri transportasi, industri seni dan hiburan
H.    Klasifikasi industry berdasarkan lokasi unit usaha
Suatu industry yang menghasilkan beragam kebutuhan dan konsumen dengan menentukan sasaran atau tujuan kegiatan industri. Berdasarkan pada lokasi unit usahanya, industri dapat dibedakan menjadi:
1.      Industri berorientasi pada pasar (market oriented industry), yaitu industri yang didirikan mendekati daerah persebaran konsumen dengan mempertimbangkan keberadaan bahan baku.
2.      Industri berorientasi pada tenaga kerja (employment oriented industry), yaitu industri yang didirikan mendekati daerah pemusatan penduduk, terutama daerah yang memiliki banyak angkatan kerja tetapi kurang pendidikannya.
3.      Industri berorientasi pada pengolahan (supply oriented industry), yaitu industri yang didirikan dekat atau ditempat pengolahan. Misalnya: industri semen di Palimanan Cirebon (dekat dengan batu gamping), industri pupuk di Palembang (dekat dengan sumber pospat dan amoniak), dan industri BBM di Balongan Indramayu (dekat dengan kilang minyak).
4.      Industri berorientasi pada bahan baku, yaitu industri yang didirikan di tempat tersedianya bahan baku. Misalnya: industri konveksi berdekatan dengan industri tekstilIndustri yang tidak terikat oleh persyaratan yang lain (footloose industry), yaitu industri yang didirikan tidak terikat oleh syarat-syarat di atas. Industri ini dapat didirikan di mana saja, karena bahan baku, tenaga kerja, dan pasarnya sangat luas serta dapat ditemukan di mana saja. Misalnya: industri elektronik, industri otomotif, dan industri transportasi.
I.       Klasifikasi industry berdasarkan proses produksi
 Berdasarkan proses produksi, industri dapat dibedakan menjadi:
1.      Industri hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi yang sifatnya hanya menyediakan bahan baku untuk kegiatan industri yang lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri alumunium, industri pemintalan, dan industri baja.
2.      Industri hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi yang dapat langsung dipakai atau dinikmati oleh konsumen. Misalnya: industri pesawat terbang, industri konveksi, industri otomotif, dan industri meubeler.
Berdasarkan proses produksi, industri dapat dibedakan menjadi:
3.      Industri hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi yang sifatnya hanya menyediakan bahan baku untuk kegiatan industri yang lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri alumunium, industri pemintalan, dan industri baja.
4.      Industri hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi yang dapat langsung dipakai atau dinikmati oleh konsumen. Misalnya: industri pesawat terbang, industri konveksi, industri otomotif, dan industri meubeler.
J.      Klasifikasi industry berdasarkan barang yang dihasilkan
Berdasarkan barang yang dihasilkan, industri dapat dibedakan menjadi:

1.      Industri berat, yaitu industri yang menghasilkan mesin-mesin atau alat produksi lainnya. Misalnya: industri alat-alat berat, industri mesin, dan industri percetakan.
2.      Industri ringan, yaitu industri yang menghasilkan barang siap pakai untuk dikonsumsi oleh konsumen. Misalnya: industri obat-obatan, industri makanan, dan industri minuman.
3.      industry campuran, yaitu industry yang menghasilkan barang lebih dari satu barang.Misalnya industry pengalengan yang memproduksi buah kalengan, pengalengan susu dan pengalengan daging.

K.     Klasifikasi industry berdasarkan cara pengorganisasian
Cara mengorganisasi suatu industri dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti: modal, tenaga kerja, produk yang dihasilkan, dan pemasarannya. Berdasarkan cara pengorganisasianya, industri dapat dibedakan menjadi:

1.      Industri kecil, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal belum begitu besar,menggunakan alat yang masih sederhana, mengunakan tenaga tradisional dari kalangan keluarga, produknya masih sederhana, dan lokasi pemasarannya masih terbatas (berskala lokal) dan belum memiliki manajemen  modern. Misalnya: industri kerajinan dan industri makanan ringan.
2.      Industri menengah, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relative besar, teknologi cukup maju tetapi masih terbatas, pekerja antara 10-200 orang, tenaga kerja tidak tetap, dan memiliki memiliki tenaga ahli dan terampil, dan lokasi pemasarannya relative lebih luas (berskala regional) serta memiliki peralatan manajemen modern dan memilki alat perkantoran modern pula. Misalnya: industri bordir, industri sepatu, dan industri mainan anak-anak.

3.      Industri besar, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal sangat besar, teknologi canggih dan modern, organisasi teratur, tenaga kerja ahli  dalam jumlah banyak dan terampil, pemasarannya berskala nasional atau internasional. Misalnya: industri barang-barang elektronik, industri otomotif, industri transportasi, industri persenjataan , dan Industri farmasi
L.     Klasifikasi industry berdasarkan surat keputusan menteri
perindusrian
adapun pengklasifikasian indistri Selain pengklasifikasian industri tersebut di atas,yaitu pengklasifikasian industri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 19/M/ I/1986 yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Adapun pengklasifikasiannya adalah sebagai berikut:
1.      . Industri Kimia Dasar (IKD)
Industri Kimia Dasar merupakan industri yang memerlukan: modal yang besar, tenaga kerja yang ahli dan terampil, dan menerapkan teknologi maju dan modern.Yang termasuk kelompok IKD yaitu:
1)      Industri kimia organik, misalnya: industri bahan peledak dan
industri bahan kimia tekstil.
2)      Industri kimia anorganik, misalnya: industri semen, industri
asam sulfat, dan industri kaca.
3)      Industri agrokimia, misalnya :industri pupuk kimia dan pestisida.
4)      Industri selulosa dan karet, misalnya: industri kertas dan korek  

2.      Industri Mesin Logam Dasar dan Elektronika (IMELDE)
Industri ini merupakan industri yang mengolah bahan mentah logam menjadi mesin-mesin berat atau rekayasa mesin dan perakitan. Adapun yang termasuk industri ini adalah sebagai berikut:
1)      Industri mesin dan perakitan alat-alat pertanian, misalnya: mesin traktor, mesin hueler, dan mesin pompa.
2)      Industri alat-alat berat/konstruksi, misalnya: mesin pemecah batu, buldozer, excavator, dan motor grader.
3)      Industri mesin perkakas, misalnya: mesin bubut, mesin bor, mesin gergaji, dan mesin pres.
4)      Industri elektronika, misalnya: radio, televisi, dan komputer.
5)         Industri mesin listrik, misalnya: transformator tenaga dan generator.
6)      Industri keretaapi, misalnya: lokomotif ,rel dan gerbong.
7)      Industri kendaraan bermotor (otomotif), misalnya: mobil, motor, dan suku cadang kendaraan bermotor.
8)      Industri pesawat, misalnya: pesawat terbang dan helikopter.
9)      Industri logam dan produk dasar, misalnya: industri besi baja, industri alumunium, dan industri tembaga.
10)  Industri perkapalan, misalnya: pembuatan kapal,suku cadang dan reparasi kapal.
11)  Industri mesin dan peralatan pabrik, misalnya: mesin produksi, peralatan pabrik, the blower, dan kontruksi.

BAB III
KLASIFIKASI BAHAN DASAR INDUSTRI
NO
KLASIFIKASI BAHAN
JENIS-JENIS BAHAN
Sifat bahan
Struktur
Unsur kimia
Produk
1
Logam Besi
1.Baja
a. Karbon Rendah (<0,30%C)
Pengantar listrik
Mampu las
Sifat magnet baik
Padat
Keras
Ulet
Fe,Mn,Mo
Ni,Si,Zr,al
V,Cr,U,Te
Kawat
Baja Profil
Skrup
Ulir


b. Karbon Sedang
(0,30<0,70%C)
Detereoratif
Tahan Karat
Kekuatan Tarik
Sedikit Ulet

Rel Kreta
As Roda
Roda Gigi


c. Karbon Tinggi
(0,70<1,40%C)
Getas
Tahan Karat


Perkakas Potong
(pisau,gurdi)


d. Baja Tahan Karat (18%C)
Tahan Terhadap Karat
Mampu Las
Penghantar Panas


Cetakan
Pengertim
Skrup


2. Besi Cor
a. Besi Cor Kelabu
Penghantar Listrik
Penghantar Panas
Mampu Las
Mampu Tempa
Kekuatan Tekan
Kekuatan Tarik
Padat
Keras
Ulet
Fe,Mn,Mo
Ni,Si,al,V,C,S,Ti,N,P,
Co,Pt,Au
Pengukur rol
rol  derat/Tap
senai derat


b. Besi Cor Putih
Tahan aus
Sulit di Mesin
Padat
Keras
Ulet
FeC
Roda kreta Api
Plat penghancur
Batu


c. Besi Cor Berintik



Kreta Api
Pertanian


d. Besi Cor Mampu Tempa
Tahan Kejutan


Industri Motor
Pegas
Sambungan Pipa


e. Besi Cor Nodular
Tahan Korosi dan Panas
Kuat
Ulet
K,Li,Ba,Sr,
Zn
Pipa,Cetakan
Roll penggiling
Kontruksi Sipil



f. Coran Cil
Tahan Aus
Sangat Keras
Ulet

Roda-roda
Pompa pasir


g. Besi Cor Maleabel
Tahan Aus
Korosi
Kemagnetan Kuat

Cr
Rol Logam
Rol penghancur


h. Besi Cor Paduan
Kemagnetan
Kekuatan Listrik
Tahan Panas


Silinder Motor
Rolan Besi
Bantalan
2
Logam Bukan Besi
1. Tembaga dan Paduan
Penghantar Panas Listrik,Tahan
Korosi
Ulet,Tahan Karat
Mudah dibentuk
CuS,Cu,Fe
S
Kawat Katoda
Tabun sinar X
Hiasan,Kabel


2. Kuningan
Penghantar Panas
Listrik,Tahan Korosi
Penampilan Bagus,kekuatan Tarik,Tahan Aus
Ulet
Kuat
Lunak
Cu,Zn,Mn,Fe,A,Ni,Pb
Alat Rumah tangga
Pipa Kondensor
Hiasan lonceng


3. Perunggu
Tahan Aus
Korosi
Kuat
Cu,Su,Zn,P
Kompone Mesin,Pegas
Coran Arsistik


4. Alumunium
Penghantar Listrik,Panas
Mudah dibentuk
Mudah diLas
Muai Rendah
Ringan
Lunak
Almunia bauksit
Cu,Mg,Si,
Zn,Ni,Mn,
Al
Kawat
Elektronika
Torak Motor
Alat rumah tangga


5. Timah
Tahan Asam
Titik Cair Rendah
Masa Jenis Tinggi
(berat)
As,Ca,Sb,Fe
S,Konsentrat Timah,Zn
Terak,kokas
Accu,
Pemberat
Pelindung
Radiasi sinar X
Pembngkus alat solder/alat sambung elektronik


6. Magnesium
Kuat mudah diLas,dibentuk,mudah menyala
Tidak tahan korosi,titik cair rendah
Kekuatan tarik

Ringan
Getas
Mg(OH),AlMn,Si,Cu,
Ni,Fe,Ca,PbZn,Ag,Na
Perkakas
Pesawat Terbang
Rangka kamera
Alat elektronik
Teropong


7. Seng
Tahan korosi
Hantar Listrik,kekuatan endah,titik cair rendah
Ringan
Zn,Mg,Cu
Pelapis besi
Atap rumah
Perkakas Listrik
Alat cetak tekan


8. Nikel
Tahan panas,korosi
Kekuatan tarik
Keras
Ni
Uang logam
Tabung elektronik
Pipa,kawat


9. Tin
Tahan korosi
Mudah dibentuk, Ringan


Bantalan
Pembungkus makanan,kaleng,
Perhiasan


10. Titanium
Titik cair tinggi
Tahan korosi
Mampu Las,
Kuat

Keras
Getas
Ulet
Ti,Mg,Al
Mo,V,Cr
Komponen Mesin Pesawat


11. Perak



Perhiasan
Hiasan


12. Platina
Penghantar listrik yang bagus
Tahan Aus


Komponen Mobil


13. Emas
Penghantar listrik yang bagus
Tahan Aus


Perhiasan
Medali


14. Mangan






15. Timbal
Titik cair rendah


Perekat komponen elektronik


16. Uranium



Bahan Nuklir


17. Mercuri



Kosmetik


18. Khronium



Perkakas teknik
3
Polimer Alami
1. Karet Alam
Isolator
Kenyal
Fleksibel

Ban mobil


2. K. Isobutolen isopren
Isolator


Ban Pesawat


3. K.Striren-butadin
Isolator





4. K. Kloropen
Isolator





5. K. Nitril
Isolator





6. K. Fluoroelastomer
Isolator





7. K. Uetan
Isolator





8.  K. Silikon
Isolator


Alat Kesehatan


9. K. Butl
Isolator





10. K. Butadien
Isolator





11. K. Polisulfida
Isolator





12. K. Olefin
Isolator





13. K. Etilen Propilen
Isolator





14. Kayu
Isolator


Perkakas Rumah tangga


15. Kertas
Isolator


Alat tulis


16. Asbes
Isolator


Atap, pembatas listrik


17. Kulit
Isolator


Sepatu,sandal


18. Woll
Isolator


Baju


19. Serat Padi
Tanah air
Halus
fleksibel
kuat

Benang


20. Sutra
Tahan air
Halus
lembut

Garmen
4
Polimer Sintetik
1. Palstik
Isolator, tahan dingin
Tembus cahaya

Alat rumah tangga


2. Resin PVC
Isolator, tahan panas
Fleksibel
Kaku

Pipa, palaron


3. R.Vinil Asetat
Tahan melar





4. R. Asetal
Isolator





5. R.Metakrilat
Isolator





6. R. Venol
Isolator


Mika


7. R. Urea
Isolator
Kedap cahaya




8. R. Melamin
Isolator
Tembus cahaya

Pelapis cat


9. R. Polister
Isolator





10. R. Epoksi
Isolator


Dempul cat


11. R. Silikon
Isolator


Alat rumah tangga


12. R. Fenol
Isolator


Helm


13. R. Akrilik
Isolator


Teknik sipil


14. R. ABS
Tahan panas
Kaku

Elektronik


15. R. AS
Isolator





16. R. Alil
Isolator





17. R. Poliuretan
Isolator





18. Polyethylence
Isolator
Lunak
Lentur

Alat rumah tangga
Mainan anak


19. polypropylence
Tahan asam


Pipa pembuangan


20. polyisobuliten
Isolator





21. polyetyrence
Isolator
Keras

Kursi plasik
Telepon
Radio


22. polyvinyil Chloride
Tahan  lama, rusak
Pada suhu  rendah
Kaku

Pipa plastic
selang


23. poyvinyil Ester
Isolator


Perkat kertas
Lem kayu,cat


24. polyajrilat
Tahan  panas
Isolator


Telpon


25. polyester
Tahan air
Isolator


Kain


26. poyvinyil formal
Isolator





27. poliviniliden klorid
Isolator





28. polistiren
Isolator





29. poliamid
Isolator





30. polikarbonate
Isolator





31. poliasetal
Isolator





32. politetra fluoroetile
Isolator





33. polisulfon
Isolator





34. polistirer
Isolator





35. polimetilmeetakrila
Isolator





36. poliuretan
Isolator
Kaku




37. polimetilen
Isolator





38. politilen tereftalat
Isolator





39. polibutadien
Isolator





40. policrilonitrile
Isolator





41. polivinil alcohol
Isolator





42. nilon
Isolator


Tali


43. N. alisiklik
Isolator


Serat


44. N. aromatic
Isolator


Film


45. Vinilon
Isolator





46. Viniliden
Isolator





47. Selulosa
Isolator





48. Fluor plastic
Isolator





49. Fluoroelastomer
Isolator





50. Melamin formaldehida
Isolator



5
Keramik
1. Bata Silika
Tahan suhu tinggi
Kuat(susah rontok)
Titik muai rendah
Keras
Pasir
Tanah silicon
Dingding tanur
Atap tungku
Tanur kokas


2. Lempung api
Mudah dibuat
Mudah korosi
Bersifat asam
Pasir, tanah
Semua tanur
Cerobong


3. Bata Agalmatolit
Penyusutan rendah
Stabil terhadap Gas

Pengalir ladel


4. B. alumina tinggi
Kekuatan mekanik tinggi
Tahan aus
Keras
Alumunium
Ketel uap
Pelebur gelas


5. Bata krom
Kekuatan panas rendah
Getas
Kromium
Pasir,tanah
Tungku untuk timbal


6. Bata forsterit
Mudah rontok jika kontak oksidasi besi
Bahan dasar lemah secara kimia

Tanur batu kapur


7. Magnesit krom
Tahan pengubah
Suhu berubah draktis

Kromium
Magnesium
Tanur baja basah
Tanur logam


8. Bata magnesia
Tahan terhadap basa
Kuat
Magnesium
Tanur perapian basa


9. Bata dolomite
Tahan terhadap basa


Tanur tinggi
Industry kimia


10. Karbida silicon
Kuat panas
Tahan aus
Muai rendah

Karbon
Silicon
Oven kramik
Ketel uap


11. Bata karbon
Kuat, tahan kejut
Tahan korosi
Ringan
Karbon
Pasir
Tangki Elektrolisis


12. Gelas kalsit
Getas


Kaca cermin


13. Gelas dolomit



Alat rumah tangga


14. Gelas Kristal timbal


Timbal



15. Gelas krown



Instrument optic


16. Gelas barium


Barium



17. Gelas fosfat


Fosfat



18. Gelas borosilikat


Silicon
Boron



19. Gelas aluminosilikat


Al, silicon



20. Semen porland



Teknik sipil


21. Semen tanah sulfat



Kontruksi pelabuhan


22. Semen umum
Tidak tahan dingin


Kontrusi teknik sipil


23. Semen tanur tinggi



Tungku tanur tinggi


24. Semen pozzolaink



Teknik sipil


25. Semen abu terbang



Teknik sipil


26. Semen alumina


Alumunium
Bahan tahan api


27. Semen jet



Jembatan  layang


28. Semen gigi



Alat kedokteran


29. Batu alam



Teknik sipil


30. Batu marmer



Teknik sipil


31. Batu granit



Teknik sipil


32. Beton



Teknik sipil


33. Intan



Perhiasan


34. Berlian



Perhiasan















Daftar pustaka

Pengetahuan bahan teknik Prof. Ir tata surdia MS. Met. E Prof. DR.Shinroku Saito
De Garmo, Paul. E. et al. (1997). Material and Process in Manufacturing.
New York 10002,
Mac Millan Publishing Company 866 Third Avenue, New York. Kingon, A.I and
Peterson, A.W. (1988). Developments in Engineering Ceramics. Current
Gunawan totok, dkk. 2005. Fakta dan konsep klasifikasi penggolongan industri 2004
            Jakarta: ganesa exact.

No comments:

Post a Comment